Senin, 27 Januari 2014

Sejarah Ringkas Nabi Muhammad SAW


Disebuah tempat bernama Al-Mughammas,kira-kira berjarak 24 km disebelah timur tanah harram Mekkah, dan dari sebelah Timurnya berdiri bukt Kaukab, Abrahah mengirim sebagian dari pasukannya untuk merampas harta perdagangan milik quraisy dan kabilah-kabilah lainya. Diantara harga benda tersebut termasuk 200 ekor unta milik Abdul Muthallib bin Hasyim, pemimpin dan pembesar Quraisy. Jadi, suku Quaisy, Kinanah, Hudzail, dll berniat memerangi Abrahah. Akan tetapi mereka sadar tidak sanggup menghadapinya. Mereka pun membiarkan hal tersebut. Abrahah berangkat membawa pasukan besar degan menunggangi seekor gajah yang sangat besar bernama Mamod untuk menghancurkan Ka’bah. Ketika sudah mendekati Mekah, Abdul Muthallib, kakek Rasulullah SAW pergi mendatanginya dan memintanya meninggalkan Ka’bah.

Ketika Abrahah menolak permintaan Abdul Muthallib, gajah yang ditungganginya enggan maju ke arah Mekkah.setiap kali mereka mengarahkannya, gajah itu pun duduk dan tidak mau berjalan.namun apabila mereka mengarahkannya ke Yaman atau lain, gajah itu berlari. Saat demikian, Allah mengirim serombongan burung ababil yang membawa batu-batu yang bertuliskan setiap nama orang yang akan dibunuhnya. Seekor burung membawa tiga buah batu kecil sekecil kacang, satu diparuhnya dan dua lagi dikakinya. Batu-batu itu membuat mereka seperti dedaunan kering yang terkoyak-koyak. Pasukan itu pun pontang-panting sambil memohon kepada Nafail bin Habib agar menunjuki mereka jalan menuju Yaman. Abrahah sendiri terkena pada bagian tubuhnya dan dagingnya berguguran sedikit demi sedikit ketika mereka membawanya lari.kuku-kukunya berguguran satu persatu hingga akhirnya mereka sampai ke Shana’a. Iapun mati seburuk-buruk keadaan.(Qs. Al-Fiil : 1-5)

Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun gajah atau 571 M. Beliau dirawat kakeknya, Abdul Muthallib dan disusukan pada Bani Sa’ad. Yang menyusuinya bernama Halimah As-Sa’adiyah. Pada usia enam tahun ibunya Aminah meninggal dunia. Ketika menghembuskan napas terakhir, Abudl Muthallib berpesan kepada anak-anaknya agar memberikan kasih sayang kepada Muhammad yang tidak dia dapat dari kedua orang tuanya. Setelah sang kakek meninggal dunia, Muhammad diasuh oleh kakak ayahnya, Abu Thalib. Usia Muhammad sekitar delapan tahun ketika kakeknya meninggal dunia.

Ketika Muhammad remaja, dia mengembalakan kambing-kambing Abu Thalib. Banyak pengembala yang juga menggembala kambing, namun Muhammad tidak banyak berbaur dengan mereka dan tidak melakukan apa yang mereka lakukan sebagaimana kesenangan masa kanak-kanak. Pada usia beliau itu, Muhammad dikenal sebagai Al-Amin kerena seluruh orang melihat kesucian dan amanah pada dirinya yang tidak ada pada anak sebayangya.

Suatu saat,Muhammad keluar bersama Abu Thalib membawa dagangan ke Suriah.saat itulah terjadi kisah antara Muhammad dan Pendeta Buhaira yang membuat Abu Thalib semakin menaruh perhatian kepada Muhammad. Ketika usia empat belas tahun, Muhammad ikut dalam perang Al-Fijar yang terjadi antara Bani Kinanah dan Quraisy disatu pihak dan Kabilah Hawazin di pihal lain. Saat usia 25 tahun, Muhammad pergi membawa dagangan milik Khadijah binti Khawailid. Beliaupun terkenal sebagai pedagang yang jujur dan Amanah. Kerena perilakunya yang menjadi teladan para pedagang itulah Khadijah menawari Muhammad menikah dengannya. saat itu khadijah berusia kurang lebih 40 tahun.

Muhammad memiliki kebiasaan yang tidak dilakukan para penduduk di Mekah.ia suka menyendiri di gua untuk beribadah menurut ajaran agama Ibrahim. Saat usia 40 tahun,ketika sedang menyendiri,ia menerima wahyu. Permulaan wahyu yang berbunyi iqra’ itu menunjukkan banyak hal antara lain,dari sejak awal Islam telah menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Wahyu itu merupakan permulaan risalah Islam yang mengakhiri masa jahiliah dan memulai babak baru bagi bangsa Arab. “jahiliah” bukan berarti bangsa Arab yang bodoh. Saat itu, di Jazirah Arab sudah ada peradaban. Bahkan, disana sudah terdapat kerajaan yang memiliki kebudayaan dan keagungan yang tinggi. Jadi, jahiliah disini adalah kebodohan dari sisi agama. Ajaran sebelumnya yang berisi kesesatan dihancurkan. Bangsa Arab diajah menuju satu agama dan satu Tuhan.

Dalam Islam melewati beberapa babak, pertama adalah babak pemantapan untuk tauhid atau menyembah satu Tuhan, beriman kepada hari kiamat, kebangkitan setalah kematian, hisab, beriman kepada kitab-kitab dan rasul-rasul tanpa membedakan diantara rasul Allah yang telah lalu, yang oleh Alquran diredaksikan dengan dengan Qs Ali Imran : 19 “ sungguh, agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam....

Diantara konsekuensi babak pertama daridakwah Islam ini adalah muslim harus bersabar atas gangguan dari orang-orang kafir. Ketika gangguan orang-orang kafir sudah mencapai titik klimaks, Allah SWT  memperkenankan kaum muslimin hijrah ke Madinah, yang saat itu bernama Yatsrib. Di Madinah inilah dakwah Islam memasuki babah baru. Inti dari babak baru itu adalah mendirikan masjid, mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan ansar, membuat perjanjian saling membantu, dan adanya persekutuan antara muslim dan nonmuslim.

Di Madinahlah Islam membuat fondasi pemerintahan untuk pertama kali. Hal ini yang akhirnya membuat kaum muslim berhadapan dengan musuh mereka, yaitu suku Quraisy dan lainnya. Namun, atas pertolongan Allah SWT kabilah Quraisy akhirnya masuk Islam dan mengangkat bendera bersama kaum muslim.

Ada unsur penting dalam membicarakan Islam sejak Hijrah sampai Nabi Muhammad SAW wafat. Pertama,menciptakan masyarakat Islam, menyebarkan dakwah Islam, dan mendidik para pejuang. Kedua, menjaga masyarakat tersebut dan melindunginya. Dalam unsur pertama, Nabi SAW mencurahkan kemampuannya untuk membangun individu yang paralel. Menyucikan pribadi muslim dari seluruh keburukan dan dosa yang dulu merajalela dan disukai nafsu manusia serta berusaha agar pribadi muslim memiliki sifat yang paling mudia dan berwatak paling bersih,yaitu dengan menerangkan amal shaleh dan mendorong mereka memiliki dan mengikutinya.

Pengaruh Nabi SAW demikian besar kepada kaum muslim. Mereka memandang beliau memiliki kemampuan yang sempurna dan bisa menjadi teladan tertinggi. Nabi memotivasi untuk mengerjakan suatau perbuatan dengan berlomba-lomba melakukannya.

0 komentar:

Posting Komentar